hdn.or.id - Zaman sekarang dapat disebut sebagai zaman era informasi. Kalau dahulu kita harus berusaha mencari informasi, kini kita harus berusaha menseleksi informasi. Informasi (selanjutnya kita sebut dengan berita) di zaman sekarang bagaikan air bah, membanjiri setiap media dan para penerima berita. Tidak sedikit yang kewalahan akibat kebanjiran berita. Apalagi karakter dasar berita yang berasal dari manusia adalah bahwa berita itu bisa benar dan bisa juga salah. Untuk itu sudah saatnya kita menyusun prinsip dasar dalam menerima dan menyebarkan berita. Dan berikut ini sekedar tulisan ringan seputar prinsip dasar tersebut, mudah-mudahan bermanfaat.
Prinsip di bawah ini terkait erat dengan dengan pola hidup berjamaah, berorganisasi, atau bermasyarakat teratur. Prinsip di bawah ini sulit diterapkan jika kita menerapkan pola hidup yang individualis. Oleh karena itu sebelum menerapkan prinsip di bawah ini, pastikan bahwa kita adalah bagian dari sebuah jamaah, organisasi, atau masyarakat yang teratur dan disiplin dalam hidupnya.
Categories: "Sosial Kemasyarakatan"
Tahun 2009 segera tiba. Bagi Indonesia, tahun 2009 akan menjadi tahun yang penuh dengan agenda, khususnya agenda demokrasi. Setidaknya akan ada dua agenda besar pada tahun 2009, yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden-Wakil Presiden. Untuk Pemilu Legislatif sendiri, KPU sudah memutuskan bahwa waktu untuk melakukan kampanye Parpol sudah dimulai pada bulan Juli 2008 ini. Agenda-agenda seperti ini tak pelak akan membuat setiap partai politik dan Capres-Cawapres untuk melakukan kampanye dengan berbagai cara, tentunya dengan cara yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dalam melakukan kampanye, mereka akan membutuhkan media. Media kampanye bisa bermacam-macam, mulai dari yang berjenis konvensional seperti dialog, arak-arakan di jalan, selebaran, stiker, buletin, dll, hingga yang memanfaatkan teknologi seperti memanfaatkan internet. Mengaca pada model kampanye yang dilakukan oleh Capres AS, Barack Obama, media internet akan menjadi media kampanye yang diperhitungkan. Apalagi sejalan dengan agenda Pemerintah RI, dalam hal ini Depkominfo, untuk menghubungkan setiap rumah dengan akses internet. Ditambah lagi dengan agenda untuk menurunkan biaya akses internet di Indonesia. Hal tersebut merupakan prospek besar untuk setiap Parpol dan Capres.
Oleh: Hendratno
hdn.or.id - Sebelum kita lebih jauh mengenal teknologi, maka kita perlu mengetahui makna dari "ilmu pengetahuan". Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai segala "data" dan "informasi" yang diberikan atau disediakan oleh Allah SWT kepada manusia, baik melalui ayat kauliyah-Nya (ayat-ayat Allah yang tertuang dalam kitab-Nya, Al Qur'an), dan ayat kauniyah-Nya (ayat-ayat Allah yang ada di sekitar kita, alam semesta, termasuk diri kita sendiri). Kemudian manusia melakukan penelitian terhadap kedua hal tersebut.
Berbagai eksperimen, percobaan, dan sejenisnya dilakukan oleh manusia untuk mencari ilmu-ilmu yang disediakan Allah namun belum diketahui. Terkadang, usaha tersebut menghasilkan ilmu baru yang belum pernah ada sebelumnya, atau hanya sekedar menghasilkan pengalaman. Pengetahuan yang berdasarkan itu semua merupakan pengetahuan yang ilmiah. Bila seorang manusia dapat mengambil hikmah dari proses "eksperimen" dan analisa terhadap ilmu pengetahuan ini, maka itu disebut sebagai "knowledge". Namun tidak sedikit dari manusia yang gagal meraih hikmah dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
NB: Tulisan ini adalah pengembangan dari tulisan sebelumnya.
Oleh: Hendratno, ST.
Saat ini kita banyak menjumpai munculnya berbagai lembaga zakat di Indonesia. Ini merupakan fenomena yang sangat baik, karena zakat memang sejatinya dimasyarakatkan. Apalagi zakat adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim, rukun ketiga dari rukun Islam yang lima, dan Indonesia adalah negera dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Jadi memasyarakatkan zakat dan menzakatkan masyarakat sudah menjadi keniscayaan.
Saat ini kita banyak menjumpai munculnya berbagai lembaga zakat di Indonesia. Ini merupakan fenomena yang bagus, karena memang zakat sejatinya dimasyarakatkan. Memasyarakatkan zakat, dan menzakatkan masyarakat. Akan lebih baik lagi kalau seluruh wilayah Indonesia ada lembaga zakatnya yang resmi, ini cita-cita ideal.
Semua lembaga zakat itu sejatinya saling berhubungan satu sama lain agar dapat saling melengkapi. Karena belum tentu satu lembaga zakat dapat mengcover satu wilayah. Untuk itu antar lembaga zakat perlu membentuk jaringan. IT adalah alat yang cocok untuk itu, dimana IT dapat menjamin komunikasi yang cepat dan akurat. Oleh karena itu perlu dirumuskan seperti apa IT Plan untuk jaringan lembaga zakat, termasuk di dalamnya IT infrastruktur.